Selamat tinggal pedagang judes

Disclaimer: Ini adalah posting curhat mode on. Banyak kalimat-kalimat lebay tandanya saya sedang kesal. Sudah tidak tahan ingin menulis panjang-panjang tentang urusan pelayanan pedagang terhadap pelanggannya hehe. Lebay ya, biarin!

Saya termasuk tipe setia kepada tempat tertentu, tapi saya juga adalah pembeli yang menggunakan hati, sekali saya merasa dijudesin, saya tidak akan balik lagi. Mungkin saya agak menyebalkan tapi saya kan membeli bukan meminta-minta atau merampok, wajar dong kalau saya meminta pelayanan sewajarnya. Beberapa pengalaman saya dijudesin sama pedagang/pelayan yang paling saya ingat.

Satu

Ceritanya saya pergi ke sebuah mall di sekitar sini bermaksud membeli sepatu baru. Saya pun memilih-milih sepatu yang akan saya beli. Saya bukanlah orang yang mengerti dan perduli fashion, jadi tampilan saya sepertinya tidak dipercaya mbak-mbak pelayan toko bahwa saya bisa membeli sepatu dengan harga tertentu. Kasihan ya saya?

Begitu saya menemukan sepatu saya langsung menemui mbak itu, dan mbak itu berkata: “Ini harganya sekian (dia menyebutkan harganya)”. Saya mulai curiga. Saya juga tahu, saya kan lihat-lihat dulu tadi harganya. Saya jawab: “Tidak apa-apa mbak”. Lalu lama sekali sepatu itu tidak diambil-ambil, dan mbak-mbak itu ternyata tidak mengambil sepatunya. Dia malah ngobrol cekikikan sama teman-temannya.

Saya tersinggung saya pun pergi sambil saya bicara agak keras kepada anak saya: “Dikiranya bunda gak bisa bayar sepatu sama mbak itu. Kalau mau, bunda bisa beli 3 pasang sekaligus.” Padahal mah saya gak punya uang untuk beli sepatu sebanyak itu. Lagian ngapain juga beli sepatu banyak-banyak haha.

Dua

Baru saja terjadi hari ini. Ceritanya saya beli pulsa kemarin sore hampir maghrib, bukan untuk hp saya. Jadi saya hanya mencatat nomornya dan tidak bisa langsung konfirmasi pulsa diterima atau tidak. Saya biasa beli pulsa di sana dan saya adalah pengguna pulsa yang sangat boros hehe. seharusnya mbak-mbak itu sudah percaya sama saya, saya tidak akan membohongi dia.

Setelah malam, ternyata pulsa tersebut tidak sampai. Tidak memungkinkan saya complain malam itu juga. Jadi saya tunggu pagi hari mereka buka toko. Dan begitu saya bilang pulsanya tidak sampai mbak-mbak itu malah marah: “Mbak kalau mau complain harus hari yang sama”. Kenapa mbak itu bertanya dulu, bicara dulu kan enak. Mungkin bisa pura-pura dicek dulu apa kek biar enak. Saya tersinggung, tanpa berkata-kata pergi dan tidak akan pernah kembali. Mereka baru kehilangan satu pelanggan potensial.

Tiga

Mungkin anda pernah datang ke restoran atau tempat makan, anda datang duluan tetapi pelanggan lain yang duluan dilayani? Nah beberapa kali saya diperlakukan begitu. Seeenak apa pun makanannya, semurah apapun harganya saya tidak perduli. Kalau saya merasa diperlakukan tidak nyaman  saya pun pergi tidak jadi makan dan tidak pernah kembali haha.

Empat

Waktu anak saya kecil, anak saya memiliki masalah dengan giginya. Jadi anak saya harus bolak balik pergi ke dokter gigi. Waktu kami tinggal di Bandung, kami punya dokter gigi yang biasa menangani gigi anak saya. Begitu pindah ke sini saya harus mencari dokter gigi yang baru. Saya mendapat rekomendasi satu dokter gigi di sini.

Lama sekali menunggu, waktu itu anak saya harus dicabut giginya. Dokter tersebut datang juga dengan membawa jarum anestesi. Seketika anak saya ketakutan disuntik. Yaa namanya anak-anak, wajarlah kalau dia ketakutan disuntik. Dia langsung marah-marah:”Tahu anak ibu takut disuntik begini harusnya pasien yang lain duluan yang saya suruh masuk tadi. Ibu tunggu di luar dulu saja.” Saya tersinggung, saya tidak perduli itu istri kawan saya, saya keluar dan tidak balik lagi hehe. Mungkin fakultas kedokteran harus hati-hati membuat kurikulum, tolong dimasukkan pelajaran menangani pasien. Jangan dijudesin! Apalagi dokter gigi, harus ramah.

Celakalah wahai pedagang, pelayan toko, penyedia jasa jika banyak pelanggan seperti saya yang menggunakan hati kalau membeli sesuatu. Anda harus mengantisipasi berbagai macam pelanggan termasuk pelanggan model seperti saya. Pelayanan adalah hal utama dalam bisnis.

Anda bisa lihat bagaimana orang Jepang meminta maaf kepada seluruh penumpang kereta kalau kereta terlambat. Padahal di sana kereta terlambat ordenya di bawah 10 menit. Mungkin pelanggan sendiri tidak terlalu masalah, dan tidak perduli kalau hanya terlambat 10 menit atau di bawahnya. Tapi tetap mereka meminta maaf kepada seluruh penumpang kereta.

Banyak pelayan ramah hanya palsu, bukan keramahan asli dari hati karena mau melayani. Ketika terjadi masalah baru keluar aslinya. Anda bisa melihat apa yang terjadi pada saat keterlambatan pesawat terbang. Ordenya berjam-jam pun tidak ada yang menjelaskan apa yang terjadi, boro-boro meminta maaf kepada pelanggan. Melayani dengan ramah pada saat transaksi dan sesudahnya itu penting. Pelanggan, pedagang dan penyedia jasa harus saling menghargai, bukan hanya sebagai sumber keuntungan. Ciptakan sistem untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan anda. Pelanggan akan kembali dan setia bersama anda.

 

 

17 Comments Add yours

  1. Sweetheart their bad behavior will affect to their business in bad way. Indeed they will gain bad reputation lose a lot of customers. Ben seni cok seviyorum!

    Liked by 2 people

    1. yanti says:

      Thanks for your support 🙂 ❤️❤️

      Like

  2. Yg ketiga aku pernah ngalamin, mbak. Ceritanya sekantor mau ditraktir bos ke resto. Waktu aku dkk dateng, kita dicuekin book ama pramusajinya. Udahlah, ga dianggep. Ga ditanyain juga mau pesen apa. Tapi begitu bosku dateng , wuus langsung mereka pada ngerubung ngelayani. Preet lah :p

    Liked by 2 people

    1. yanti says:

      Kan gitu ya sukanya diskriminasi dikiranya kita gak bisa bayar kali 😀

      Like

  3. capung2 says:

    Judes2 mah alamat dtnggal kabur sma pelanggan.

    Liked by 2 people

    1. yanti says:

      Mungkin karakter orang sini memang agak judes kayaknya 🙂

      Like

  4. kangyuli says:

    Aku lupa udah pernah ngalamin atau belum. Yang udah tau kalo dijudesin itu gak enak

    Liked by 2 people

    1. yanti says:

      Iya pak betul sekali. Maaf itu posting curhat hehe

      Like

  5. nyonyasepatu says:

    Disini emang kayak gitu ya, kita mau belanja atau beli sesuatu sering dijudesin

    Liked by 1 person

    1. yanti says:

      Mungkin mbak-mbak penjaga tokonya kurang trainng hehe. Padahal sekarang saingan mereka itu online shop lho, seharusnya mereka meningkatkan pelayana mereka supaya penjualannya bagus. Terima kasih mbak noni utk komentarnya. Ini hanya posting curhat hehe

      Like

  6. imavandam says:

    Suamiku prnah ngalamin di judesin pedagang toko asia di UK sini eh dia gak prnah mau balik ke toko itu lg 😅 padahal klo aq pengen singkong hanya ada di toko asia itu 😅

    Liked by 2 people

    1. yanti says:

      Ya begitulah, agak ribet belanja aja jadi baper 😀

      Liked by 1 person

  7. mellyloveskitchen says:

    Sebel memang ya kalo penjual melihat potensial customer dari sudut pandang penampilan. Aku ikut sebel tuh…

    Liked by 2 people

    1. yanti says:

      Yaa begitulah terkadang begitu,tapi mungkin saya aja yang suka agak baper 😀

      Like

      1. mellyloveskitchen says:

        kalo di Jerman ya begitu mba, disini ga ada yg menganggap pembeli adalah raja. Jadi ya jutek ngganya tergantung mood si penjual, mgkn jutek pas lagi PMS hehehe

        Liked by 1 person

      2. yanti says:

        Di jerman pembeli dilarang baper 😀

        Like

  8. akmal says:

    apa kabar ini hari,langsung aja aq cerita sedikit,aq seorang pedangan kecil yang udah lama tak ada kemajuan,tapi aq tak mau putus asa selalu cri orang yg bisa dipercaya,ternayatah aq temukan di internet atas nama kisongo yg berikan petunjuk,disitulah awal kesuksesan melalau arahan kisongo.bagi anda mau seperti aq silakan hubungi kisongo 085 217 519 919,atau anda mau lebih jelas lihat http://www.paranormal-kisongo.blogspot.com disitu ada banyak pilihan masalah menyelesaikan masalah anda,terima kasih.

    Like

Say something and leave your trace here